Rabu, 22 Oktober 2014

Budaya POP sebagai Berhala Baru

Apa sih budaya itu ?


Menurut Raymond Williams :
Ø   budaya adalah suatu proses umum perkembangan intelektual, spiritual, dan estetis. Misal : kita berbicara tentang budaya indo, pada aspek kaum cendekiawannya, aspek spiritual para agamawannya, senimannya dll.
Ø  budaya bisa berarti pandangan hidup tertentu dari masyarakat, periode, atau kelompok tertentu. Contoh: sastra hiburan, olahraga, dan ritual agama tertentu
Ø   budaya bisa merujuk pada karya dan praktik” intelektual. Contoh: puisi, novel, opera, lukisan dan sejenisnya.

Istilah POP sendiri merupakan singkatan dari populer yang arti sederhananya disukai banyak orang.
So, menurut pakde wiki (nama lain wikimedia) budaya pop adalah budaya indah dan menakjubkan yang dilakukan oleh masyarakat modern.
Bagi Idi Subandi Ibrahim, sbgmana yg dikutip oleh pikiran rakyat, budaya pop merupakan kebudayaan massa yang populer dan ditopang oleh industri kebudayaan.
Masyarakat Modern atau Masyarakat Industrial
Menurut kuntowijoyo, di tandai dengan tiga hal:
Ø  rasionalisasi
Ø  komersialisasi
Ø  monetisasi 

Madzab kritis sebagai alat baca (analisa)

   Arti kritis
  1. kritis bermakna tidak lekas percaya, selalu berusaha menemukan kesalahan, ada rasa ingin tahu, dan tajam dalam analisa.
  2. Kritis bermakna dalam keadaan gawat, genting, atau darurat tentang suatu keadaan.


Kritis Menurut Paulo Freire (Tokoh Pendidikan)



Ø  Kritis merupakan salah satu kesadaran tertinggi yang ada pada diri manusia.
Ø   dengan kritis kita dapat memahami bagaimana kita melihat realiatas.

Kritis Dalam Perspektif Agama

  Kritis dalam hal ini bisa di artikan amar ma’ruf nahi munkar

Kenapa kita harus kritis ???

Pendapat” tokoh tentang budaya POP
1.  Paulo Freire: menghilangkan kesadaran kita sebagai manusia bebas.
2.  Kuntowijoyo: budaya pop itu kemunkaran. Kita harus melawannya dengan konsep ilmu sosial profetik milikku.
3.  Immanuel Kant: budaya pop itu dogma yang harus dilawan.
4.  Karl marx: budaya pop itu milik pemodal, tidak berpihak kepada kaum proletar, dan hanya menciptakan kelas sosial antara borjuis dan proletar.
5.  GWF Hegel: hidup itu dialektis, aku yakin budaya pop akan di ganti budaya baru.

0 komentar:

Posting Komentar