Rabu, 22 Oktober 2014

Nikah Siri dalam Khazanah Intelektual Hadis



Pengertian Nikah Siri:

1. Kata siri berasal dari bahasa Arab yaitu ”sirri” atau ”sir” yang berarti rahasia. Keberadaan nikah siri dikatakan sah secara agama tapi tidak sah menurut negara karena pernikahan tidak dicatat di KUA
2. Nikah yanAg dilaksanakan dengan sembunyi-sembunyi tanpa mengundang orang luar selain dari kedua keluarga mempelai, kemudian tidak mendaftarkan pernikahannya ke KUA.  
3. Nikah yang dilakukan sembunyi-sembunyi oleh sepasang laki-laki dan perempuan tanpa diketahui oleh kedua pihak keluarga, bahkan dirahasiakan sampai tidak diketahui siapa wali dan saksinya. 

Syarat-Syarat Nikah Dalam Islam:
1. Persetujuan kedua calon mempelai 
2. Wali لَا نَكَاح الا بِولي 
3. Saksi     لا نكاح الا بشاهدي عدل و ولي مرشد
  (tidak sah suatu pernikahan tanpa ada dua orang saksi adil dan seorang wali terpelajar)
4. Mas kawin  
5. Ijab qabul
 
Syari’at Nikah:
1. Wajib bagi orang yang dikhawatirkan melakukan zina, jika tidak menikah. 
2. Sunnah, bagi orang yang ingin menikah, tetapi seandainya tidak menikah tidak sampai khawatir 
jatuh pada perkara yang haram  
3. Bagi orang yang tidak berkeinginan untuk menikah ada 2 pendapat: 


  1. Tetap disunnahkan
  2. Lebih baik menyibukkan diri dengan ibadah-ibadah sunnah, dari pada menikah.
 
Dasar As-Sunnah Tentang Nikah:

1.  Hadis Shohih Bukhori
  (4705)- [5066] حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ حَفْصِ بْنِ غِيَاثٍ ، حَدَّثَنَا أَبِي ، حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ ، قَالَ : حَدَّثَنِي عُمَارَةُ ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَزِيدَ ، قَالَ : دَخَلْتُ مَعَ عَلْقَمَةَ والْأَسْوَدِ عَلَى عَبْدِ اللَّهِ، فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ : كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ صلى الله عليه و سلم شَبَابًا لَا نَجِدُ شَيْئًا، فَقَالَ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه و سلم  : " يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ، وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ "



 

  2. Kitab sunan Ibnu Majah

  (1836)- [1846] حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ الْأَزْهَرِ ، حَدَّثَنَا آدَمُ ، حَدَّثَنَا عِيسَى بْنُ مَيْمُونٍ ، عَنِ الْقَاسِمِ ، عَنْ عَائِشَةَ ، قَالَتْ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه و سلم  : النِّكَاحُ مِنْ سُنَّتِي ، فَمَنْ لَمْ يَعْمَلْ بِسُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي، وَتَزَوَّجُوا فَإِنِّي مُكَاثِرٌ بِكُمُ الْأُمَمَ، وَمَنْ كَانَ ذَا طَوْلٍ فَلْيَنْكِحْ، وَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَعَلَيْهِ بِالصِّيَامِ، فَإِنَّ الصَّوْمَ لَهُ وِجَاءٌ " 



Wajibnya Taat Pada Pemimpin:
1. Hadis Shohih Bukhari
  (2381)- [2554] حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ ، حَدَّثَنَا يَحْيَى ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ ، قَالَ : حَدَّثَنِي نَافِعٌ ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه و سلم    قَالَ : " كُلُّكُمْ رَاعٍ فَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، فَالْأَمِيرُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ، وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ، وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ بَعْلِهَا وَوَلَدِهِ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ، وَالْعَبْدُ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُ، أَلَا فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ "


Pendapat Ulama’ Tentang Nikah Siri:
1. Mazhab Maliki, Syafi’I dan Hanafi tidak membolehkan nikah siri 
2. Menurut Hambali, nikah yang telah dilangsungkan menurut ketentuan syariat Islam adalah sah, meskipun dirahasiakan oleh kedua mempelai, wali dan para saksinya. Hanya saja hukumnya makruh
3.—  Dr. yusuf qardawi berpendapat bahwa nikah siri sah selama ada ijab qabul dan saksi  

Hukum Nikah Siri:
Hukum Pernikahan Tanpa Wali
Tidak sah berdasarkan hadis

(1789)- [2085] حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ قُدَامَةَ بْنِ أَعْيَنَ ، حَدَّثَنَا أَبُو عُبَيْدَةَ الْحَدَّادُ ، عَنْ يُونُسَ وَإِسْرَائِيلَ ، عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ ، عَنْ أَبِي بُرْدَةَ ، عَنْ أَبِي مُوسَى ، أَنّ النَّبِيَّ صلى الله عليه و سلم   قَالَ : " لَا نِكَاحَ إِلَّا بِوَلِيٍّ "
 
Hukum Nikah  Tanpa Dicatatkan Pada Lembaga Pencatatan Sipil


1.  Hukum pernikahannya:
nikah siri tetap sah menurut ketentuan syariat, dan pelakunya tidak boleh dianggap melakukan tindak kemaksiatan
2. Hukum Tidak Mencatatkan Pernikahandi Lembaga Pencatatan Negara

0 komentar:

Posting Komentar